JAYAPURA (PB.COM)—Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan pada 12 April 2023 mendatang genap berusia 20 tahun. Kabupaten yang dimekarkan dari Jayawijaya ini memiliki luas 15.683 kilometer persegi. Pegubin terbagi ke dalam 34 distrik dan 277 desa/kampung dengan jumlah penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020 sebanyak 75.800 jiwa.
Wilayah yang dijuluki Bumi Aplim Apom berbatasan langsung dengan negara PNG ini sejak dulu dikenal relatif kondusif. Sayangnya, citra itu tercoreng dua tahun belakangan. Serangkaian gangguan keamanan berupa teror, penembakan, pembunuhan dan pembakaran terjadi.
Pemerintah Daerah di bawah kepemimpinan Bupati Spei Yan Bidana, ST, M.Si dan Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin, ST pun tak tinggal diam. Mereka terus berupaya untuk mengembalikan suasana Pegubin kembali menjadi rumah yang aman bagi siapa saja yang bekerja melayani dan membangun Pegubin.
Memanfaatkan momen HUT ke-20 tahun ini, Pemda Pegubin pun menggelar turnamen sepak bola dan bola voley yang telah resmi dibuka Bupati Spei pada Jumat, 10 Maret 2023 lalu dengan tendangan bola perdana di Lapangan Sepak Bola Kabiding, Kota Oksibil.
“Turnamen ini kita gelar semata-mata untuk mesyukuri kehadiran Kabupaten Pegunungan Bintang. Untuk bisa terbentuknya kabupaten ini tidaklah mudah. Kita bisa bertumbuh dan bermanfaat, itu hanya melalui kabupaten ini. Kita ini punya potensi besar. Kita harus bisa bangkit dan berinovasi. Yang penting kuncinya adalah keamanan. Bukan saja untuk momen menjelang ulang tahun kabupaten ini saja, tetapi juga untuk pembangunan berkelanjutan,” pesan Bupati Spei Bidana saat membuka turnamen.
Sependapat dengan Bupati, Wakil Bupati (Wabup) Kris Bakweng Uropmabin mengatakan turnamen olahraga ini digelar untuk menciptakan kembali rasa aman di Pegubin, sekaligus menghilangkan stigma buruk yang terlanjur dilabeli oleh masyarakat luar tentang Pegubin.
“Dengan momen digelarnya turnamen ini, kita ingin tunjukkan kepada dunia luar Pegunungan Bintang, kepada provinsi dan negara bahwa wilayah kita aman untuk aktivitas pemerintahan berlangsung. Kami bersepakat untuk memulai dan mengembalikan keamanan dan kenyamanan hidup di Pegunungan Bintang seperti pada 20 tahun yang lalu,” kata Wabup Kris.
“Dan hari ini pun kami kembali beraktivitas seperti biasa di Oksibil selaku ibukota kabupaten yang menjadi barometer pembangunan untuk menyebarkan virus perdamaian kepada seluruh wilayah di 34 distrik,” tambahnya.
Junjung Sportivitas, Jaga Kamtibmas
Kapolres Pegubin AKBP M. Davi Bastomi S.H., S.I.K., M.I.K mengatakan, sebenarnya secara aturan persepakbolaan, fasilitas olahraga di Oksibil tempat digelarnya turnamen belumlah layak dari sisi keamanan.
Namun, pihaknya tetap mengizinkan turnamen ini digelar sekaligus memberi ruang untuk masyarakat saling bersilaturahmi. Dengan catatan, setiap warga harus tetap menjaga Kamtibmas dan aturan yang dikeluarkan oleh panitia dan aparat keamanan.
“Saya minta selama jalannya pertandingan, khususnya sepak bola kaki, wasit tetap bijak dan professional menjalankan tugas di lapangan. Sebab kadang pemicu konflik adalah ada dari kepemimpinan wasit,” tutur Kapolres Davi didampingi Pabung Kodim 1715/Yahukimo Mayor Arh Soni B.S. Simanjuntak.
Sementara itu, Asisten 1 Setda Pegubin selaku Ketua Panitia Penyelenggara, Nico Uropmabin, S.IP, M.Si mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dalam turnamen ini.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pihak keamanan yang telah membantu memberi meringankan pengamanan sehingga acara kita dapat terlaksana dengan meriah. Kami berharap pihak TNI/Polri selalu mendampingi kami hingga puncak perayaan ini 12 April mendatang,” kata Nico.
Menurutnya, turnamen sepak bola diikuti oleh 27 tim putra dan 17 tim putri. Sedangkan untuk bola volley, terdapat 18 tim putra dan 17 tim putri yang ikut. Sesuai agenda, turnamen ini akan berlangsung hingga 11 April 2023 atau H-1 sebelum perayaan puncak HUT kabupaten.
Ia berharap semua tim yang terlibat dalam turnamen ini menjunjung tinggi semangat sportivitas, kebersamaan, persaudaraan dan kekeluargaan dengan Motto Di Lapangan Hijau, Semuanya Sama-Sama Pemain Tanpa Ada Perbedaan Kasta, Tidak Ada Kemenangan Tanpa Kerja Keras Dan Semangat Pantang menyerah.
Sumber: papuabangkit.com (Aquino Ningdana/Gusty Masan Raya)